MODIFIKASI PANGAN DAERAH BAKPIA DENGAN
TEPUNG KULIT PISANG GUNA MENINGKATKAN NILAI GIZI BAKPIA
A.
Latar
Belakang
Selain
terkenal dengan kota pelajar, Jogja juga terkenal dengan kota kuliner, dari
mulai jajanan pasar hingga makanan berat yang bikin perut buyar. Kota dengan
beraneka ragam kuliner ini membuat Jogja menjadi tujuan wisata para turis
lokal maupun mancanegara yang berburu makanan lezat dan menggugah selera,
maklum Jogja menyediakan semua apa yang dibutuhkan, begitulah kira-kira.
Nggak asik rasanya kalau sudah ke Jogja nggak
icip-icip makananya. Kita Mulai dari makanan berat hinga yang paling
ringan. Namun, disini saya akan mencoba mengetahui, apa sih makanan khas daerah
bakpia itu sendiri? Yuk kawan disimak berikut ini!
Bakpia
adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang
dibungkus dengan tepung lalu dipanggang. Bakpia yang cukup dikenal salah
satunya berasal dari daerah Pathok , Yogyakarta.
Istilah
bakpia sndiri adalah berasal dari dialek Hokkian, yang secara harfiah berarti
roti berisikan daging, yaitu kata “Bak” yang berarti daging umumnya daging babi
dan “Pia” berarti kue. Karena masyarakat Yogyakarta mayoritas beragama Islam,
maka barulah isi bakpia diubah menjadi kacang hijau. Dalam pembuatan bakpia ada
beberapa tahap yaitu persiapan proses, pembuatan adonan, pembuatan
kumbu/isi, percetakan, pemanggangan, pendinginan, dan pengemasan.
Bakpia
mengandung energi sebesar 272 kalori, protein 3,7 gram, karbohidrat 44,1 gram,
lemak 6,7 gram, kalsium 194 miligram,fosfor 117 miligram, dan zat besi 4,5
miligram. Selain itu bakpia mengandung vitamin B sebanyak 0,31 miligram. Hasil
tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram bakpia, dengan
jumlah yang dapat dimakan 100 %.
Pada
umunya bakpia diisi dengan kacang hijau yang telah diolah. Bakpia kumbu kacang
hijau dapat dimodifikasi isi dengan produk pertanian lokal seperti ubi jalar
yang kini semakin lengser popularitasnya seiring berjalannya waktu. Daerah
dekat pantai selatan adalah penghasil ubi jalar dengan kualitas bagus, karena
lahan yang digunakan gersang dan berpasir.
Kulit
bakpia yang ada sekarang adalah kulit bakpia yang dibuat dari tepung terigu.
Tepung terigu mengandung protein khusus yang sulit dicerna yaitu gluten. Gluten
yang lengket ini lambat dicerna dalam tubuh. Kalau karbohidrat lainnya hanya
membutuhkan 2 jam, protein hewani membutuhkan 4 jam, gluten membutuhkan 6 jam
bahkan sampai membutuhkan waktu 3 hari untuk dicerna tubuh. Padahal enzim
pencerna dalam tubuh hanya bekerja paling lama 4 jam sehingga gluten tidak
tercerna dengan sempurna. Akibatnya membusuk dan menghambat jalannya saluran pencernaan
untuk melakukan penyerapan nutrisi dan pembuangan zat-zat sisa.
Bakpia
pertama kali dikenalkan dengan kemasan besek atau dengan bambu yang
sudah dianyam membentuk sebuah kotak yang dapat dipakai sebagai tempat. Kemasan
bakpia mengalami perubahan, dari besekkemudian menjadi kotak dus warna
putih disertai label tempelan. Kemudian berubah lagi menjadi kemasan kotak dus
dengan merek dangang sesuai nomor rumah. Agar mudah dalam membawa bakpia dalam
banyak dan untuk oleh-oleh, bakpia yang sudah dimasukkan ke dalam dus berlabel
tadi dimasukkan dalam karton besar. Bakpia dengan kemasan seperti ini masih
memungkinkan bakpia mengalami kerusakan akibat oksidasi yang akan mengakibatkan
ketengikan.
Bakpia
dengan warna dan rasa yang saat ini dikenalkan sudah menarik dan memiliki
kandungan gizi yang baik. Namun, tampilan untuk bakpia saat ini kurang diminati
oleh anak-anak karena warna yang disajikan terlalu polos dan putih. Bakpia yang
ada saat ini juga kurang awet saat dimakan dalam jangka waktu tertentu. Bakpia pada
umumnya diolah dengan pemanggangan, akan lebih baik jika ada modifikasi
pengolahan agar bakpia semakin diterima dimasyarakat.
B.
Tujuan
Modifikasi
Adapun beberapa tujuan
dalam modifikasi bakpia ini adalah :
ü Meningkatkan
umur simpan bakpia
ü Menambah
variasi dan warna baru pada bakpia
ü Bakpia
semakin diminati dimasyarakat termasuk anak-anak
ü Memajukan
produk pertanian lokal
ü Meningkatkan
kandungan gizi bakpia
C.
Jenis
Modifikasi
Modifikasi
bakpia yang akan saya lakukan adalah modifikasi bahan baku, modifikasi pengolahan
dan modifikasi tampilan produk akhir. Bakpia pada umumnya berisi kacan hijau
yang diolah menjadi kumbu. Saya akan memodifikasi isi bakpia dengan ubi jalar
yang telah dimasak dengan pencampuran aneka buah seperti strawberi, nangka,
durian agar menarik pembeli dan memberi rasa pada bakpianya. Juga ditambahkan
pewarna makanan seperlunya agar pembeli semakin tertarik dengan warnanya.
Kandungan gizi yang terdapat pada ubi jalar tak kalah dengan
bahan makanan pokok lainnya. Kandungan gizi per 100 gramnya terdapat
kalori 85 kkal, jumlah lemak 0,1 gram, juga terdapat kandungan lainnya
seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat besi, kalsium, dan
lain-lain Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok
yang penting.
Selain
modifikasi isi dengan ubi jalar, saya juga akan memodifikasi kulit bakpia. Saya
akan memodifikasi kulit bakpia yang selama ini menggunakan teung terigu dengan
tepung kulit pisang. Sayang memilih kulit pisang karena kulit pisang jarang
dimanfaatkan untuk diolah sebagai bahan makanan, biasanya hanya dibuang dan
akan menimbulkan bau busuk. Secara umum, kulit pisang mengandung karbohidrat,
air, vitamin C, kalium, lutein, anti-oksidan, kalsium,vitamin B, lemak,
protein, beragam vitamin B, minyak nabati, serat, serotonin. Kulit pisang juga
memiliki banyak manfaat diantaranya adalah mengobati jerawat, mengobati kutil,
mempercantik kulit, mengobati luka, memutihkan gigi.
Pengolahan
bakpia selama ini hanya dengan pemanggangan. Dalam modifikasi saya kali ini,
saya mencoba membuat bakpia dengan cara dibakar agar rasa bakpia semakin mantap
karena dibakar dengan mentega yang memberi rasa gurih pada bakpianya dan bakpia
menjadi renyah.
Terakhir
saya akan memodifikasi pengemasan bakpia. Bakpia merupakan makanan
yang aw-nya relatif rendah sehingga yang tumbuh dalam bakpia adalah jamur.
Untuk mencegah terjadi tumbuhnya jamur pada bakpia, solusinya adalah dengan
mendesain kemasan kedap udara sekaligus penyerap O2. Tujuanya untuk
meminimalisir oksigen guna mencegah tumbuhnya jamur.
Selain
jamur, sering terjadi ketengikan pada bakpia. Pada modifikasi kemasan ini,
tidak berlaku modifikasi kedua, yaitu modifikasi pengolahan yang terjadi
penambahan minyak pada modifikasi tersebut. Modifikasi ini berlaku untuk bakpia
pada umumnya yang diolah dengan cara pemanggangan. Ketengikan dapat disebabkan
salah satunya oleh asam lemak yang bersifat volatile yang dapat
timbul akibat kadar minyak dalam bakpia yang cukup tinggi.
Sehingga
solusi untuk mengurangi kadar oksigen dengan cara penyedotan udara di dalam
kemasan yang terlah diisi bakpia yang terdapat oxygen scavengers. Penyedot udara atau lebih
polpuler vacuum sealer adalah mesin yang digunakan untuk menghampakan
udara, dimana udara yang dihampakan akan menyebabkan proses oksidasi,
perkembangan oksigen akan ditekan sedemikian rupa sehingga bakteri akan
berkembang biak lebih lama dibandingkan dengan proses oksidasi. Vacuum sealer
ini meningkatkan umur simpan bakpia sampai 4-5 kali dibanding tidak menggunakan
mesin ini.
Oxygen scavengers membantu
menjaga kualitas produk pangan antara lain dengan cara menurunkan metabolisme
pangan, mengurangi ketengikan oksidatif, menghambat oksidasi tidak
diinginkan pigmen dan vitamin labil, serta menghambat pertumbuhan
mikroorganisme serobik.
D.
Cara
Kerja
Modifikasi
isi bakpia :
ü Ubi
jalar
ü Aneka
Buah seperti srawberi, nangka, durian
ü Minyak
sayur
ü Air
ü Guka
pasir
ü Santan
ü Daun
pandan
ü Gula
jawa
ü Wajan
atau teflon
Modifikasi
kulit bakpia :
ü Kulit
pisang raja
ü Natrium
tiosulfat
ü Pisau
ü Perajang
ü Alat
pengering
ü Penggiling
ü Ayakan
atau saringan
Modifikasi
pengolahan :
ü 250
gram tepung kulit pisang
ü 2
sdm gula pasir
ü 100
ml air
ü ½
sdt garam
ü 50
ml minyak sayur
ü Mentega
atau margarin
ü Teflon
atau alat untuk menggoren datar seperti pada roti bakar
ü Spatula
Modifikasi
kemasan :
ü Oxygen scavengers
ü Vacuum
sealer
ü Plastik
untuk membungkus
ü Kaleng
yang sudah diberi label
ü Selotip
E.
Langkah-langkah
Modifikasi
isi :
Langkah-langkah
membuat bakpia modifikasi isi ini sama seperti bakpia-bakpia yang sudah ada
sekarang. Perbedaannya hanya di dalam membuat kumbu atau isi saja. Berikut
langkah-langkah membuat kumbu bakpia dari ubi jalar :
1)
Rebus ubi jalar yang telah dicuci.
2)
Setelah matang, angkat dan tiriskan ubi
jalar. Kupas ubi jalar setelah dingin. Haluskan ubi jalar sampai halus.
3)
Siapkan teflon dan masukkan ubi jalar
yang telah dihaluskan ke dalam teflon.
4)
Masukkan gula pasir, gula merah, garam,
sedikit santan, dan daun pandan, masak hingga mengental rata, tambahkan sedikit
air.
5)
Setelah ubi jalar matang, bagilah
menjadi beberapa, lalu beri campuran buah yang telah dipotong dadu halus. Beri
warna makanan sesuai selera Anda.
6)
Setelah dingin bentuklah menjadi
bola-bola kecil.
Modifikasi
kulit bakpia :
Pada
modifikasi kulit bakpia ini, lankah-langkah membuat kulitnya sama dengan bakpia
pada umumnya, yang membedakan hanya bahan baku untuk membuat tepungnya. Berikut
langkah-langkah membuat tepung kulit pisang :
1)
Potong kulit pisang kecil-kecil dengan
ukuran 1 cm x 0,5 cm dengan pisau atau alat pengiris.
2)
Rendam kulit pisang dengan larutan
natrium tiosulfat, setelah ditiriskan.
3)
Keringkan potongan kulit pisang selama 2
hari.
4)
Setelah kering, potongan kulit pisang
dapat digilig dengan menggunakan hammer mill atau ditumbuk.
5)
Hasil penggilingan kemudian diayak
6)
Tepung yang lolos dari ayakan dapat
digunakan sebagai bahan baku kulit bakpia pengganti tepung terigu.
Modifikasi
pengolahan :
1)
Panaskan air, masukkan gula dan aduk
gula hingga larut.
2)
Dalam wadah yang berbeda, campurkan
tepung kulit pisang dengan garam.
3)
Masukkan air gula, aduk hingga kalis dan
tercsmpur rata.
4)
Tuang minyak sayur sedikit demi sedikit,
uleni hingga kalis.
5)
Agar kulit bakpia menjadi renyah, dapat
juga dilakukan perendaman adonan yang sudah dibuat bola-bola kecil dengan
minyak sayur sebanyak 200 ml. Rendam hingga 15 menit.
6)
Pipihkan adonan, beri isian kacang hijau
ditengahnya.
7)
Bentuklah menjadi bulat pipih.
8)
Bakar dengan teflon atau penggoreng
datar yang telah diolesi mentega atau margarin sampai matang dan berwarna
kecoklatan.
Modifikasi
kemasan :
1)
Masukkan bakpia yang sudah jadi (tanpa
melalui modifikasi pengolahan) kedalam plastik tebal khusus untuk makanan, beri
satu bungkus oxygen scavengers.
2)
Sedot udara yang ada di dalam plastik
dengan vacuum sealer, jika sudah laminating bagian sisi lain yang masih
terbuka.
3)
Masukkan plastik yang sudah mengalami
vakum tersebut ke dalam kaleng atau toples makanan yang sudah diberi label
produksi, yang terakhir tutup rapat dan beri selotip bening melingkar antara
tutup dengan badan kaleng.
Nah bagaimana kawan?
Seru kan ya memodifikasi makanan itu? Menambah pengalaman kita juga agar selalu
menjaga makanan agar layak untuk tetap dikonsumsi. Namun, kita sebagai warga
yang berbudaya nasional dan daerah, hendaknya tradisi peninggalan nenek moyang
yaitu yang berupa makanan khas daerah harus dilestarikan dan dijaga agar tidak
terkikis oleh zaman dimana makanan ala modern (makanan barat) lebih dominan
daripada makanan khas daerah.
Referensi
:
0 comments:
Post a Comment