LIFE IS YEAH

Search This Blog

In Life Is A Music

Yovie n Nuno - Janji Suci (reff)


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Produk Miniatur Instalasi Pengolahan Air Limbah

Instalasi Pengolahan Air Limbah | IPAL

Air limbah dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain :
1. Rumah tangga
Contoh : air bekas cucian,air bekas memasak, air bekas mandi, dan sebagainya.
2. Perkotaan
Contoh : air limbah dari perkantoran, perdagangan, selokan, dan dari tempat-tempat ibadah.
3. Industri
Contoh : air limbah dari pabrik baja, pabrik tinta, pabrik cat, dan pabrik karet.
Air  limbah sebelum dilepas kepembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain :
Ø  Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.
Ø  Melindungi hewan dan tanaman yang hidup dalam air.
Ø  Menghindari pencemaran tanah permukaan.
Ø  Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vector penyakit.
Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan berikut :
Ø  Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum.
Ø  Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.
Ø  Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air didalam penggunaannya sehari-hari.
Ø  Tidak dihinggapi oleh vector atau serangga yang menyebabkan penyakit.
Ø  Tidak terbuka dan harus tertutup.
Ø  Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
Dampak pencemaran limbah terhadap lingkungan harus dilihat dari jenis parameter pencemar dan konsentrasinya dalam air limbah. Dari satu sisi suatu limbah mempunyai parameter tunggal dengan konsentrasi yang relatif tinggi. Disisi lain ada limbah dengan 10 parameter tapi dengan konsentrasi yang juga melewati ambang batas. Persoalannya bukan yang mana lebih baik dari pada yang terburuk, melainkan seharusnya lebih mendapat prioritas.
Baku mutu hasil dari olahan suatu instalasi pengolahan air limbah harus memenuhi syarat dan ketentuan yang mengaju pada parameter ukur dari masing – masing peraturan daerah mengenai pengolahan air limbah. seperti PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA No. 122 Tahun 2005 Tentang instalasi Pengolahaan Air Limbah Domestik sbb :

BAKU MUTU LIMBAH CAIR DOMESTIK
PARAMETER
SATUAN
KADAR MAKSIMUM
pH
Mg / L
6-9
BOD
Mg / L
100
COD
Mg / L
100
Minyak & Lemak
Mg / L
10

*    Karakter Limbah

ü  Domestik
Limbah domestik adalah semua buangan yang berasal dari kamar mandi, kakus, dapur, tempat cuci pakaian, cuci peralatan rumah tangga, apotek, rumah sakit, rumah makan dan sebagainya yang secara kuantitatif limbah tadi terdiri dari zat organic baik berupa zat padat ataupun cair, bahan berbahaya, dan beracun, garam terlarut, lemah dan bakteri terutama golongan fekal coli, jasad pathogen, dan parasit.

ü  Non domestik
Limbah domestic sangat bervariasi, terlebih lebih untuk limbah industri. Limbah pertanian biasanya terdiri atas bahan padat bekas tanaman yang besifat organis, bahan pemberantas hama dan penyakit ( peptisida bahan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, sulfur, mineral, dan sebagainya. Dalam air buangan terdapat zat organic yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan unsur tambahan yang lain seperti nitrogen, belerang dan lain-lain yang cenderung menyerap oksigen.
Bentuk lain untuk mengukur oksigen ini adalah COD. Pengukuran ini diperlukan untuk mengukur kebutuhan oksigen terhadap zat organic yang sukar dihancurkan secara oksidasi. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan pereaksi oksidator yang kuat dalam suasana asam. Nilai BOD selalu lebih kecil dari pada nilai COD diukur pada senyawa organic yang dapat diuraikan maupun senyawa organic yang tidak dapat berurai.

ü  Chemical Demand Oxygen (COD)
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang terdapat dalam 1 ml sampel air, di mana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen terlarut.
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses mukrobiologi dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air.
Uji COD adalah suatu pembakaran kimia secara basah dari bahan organik dalam sampel. Larutan asam dikromat digunakan untuk mengoksidasi bahan organik pada suhu tinggi. Berbagai prosedur COD yang menggunakan waktu reaksi dari menit sampai 2 jam dapat digunakan.
Penggunaan dua katalis perak sulfat dan merkuri sulfat diperlukan masing-masing untuk mengatasi gangguan klorida dan untuk menjamin oksidasi senyawa-senyawa organik kuat menjadi teroksidasi.
Analisis BOD dan COD dari suatu limbah akan menghasilkan nilai-nilai yang berbeda karena kedua uji mengukur bahan yang berbeda. Nilai-nilai COD selalu lebih tinggi dari nilai BOD. Perbedaan di antara kedua nilai disebabkan oleh banyak faktor seperti bahan kimia yang tahan terhadap oksidasi kimia, seperti lignin ; bahan kimia yang dapat dioksidasi secara kimia dan peka terhadap oksidasi biokimia tetapi tidak dalam uji BOD 5 hari seperti selulosa, lemak berantai panjang atau sel-sel mikroba dan adanya bahan toksik dalam limbah yang akan menggangu uji BOD tetapi tidak uj COD.
Walaupun metode COD tidak mampu mengukur limbah yang dioksidasi secara biologik, metode COD mempunyai nilai praktis. Untuk limbah spesifik dan pada fasilitas penanganan limbah spesifik, adalah mungkin untuk memperoleh korelasi yang baik antara nilai COD dan BOD.
Perubahan nilai-nilai BOD dan COD suatu limbah akan terjadi selama penanganan. Bahan yang teroksidasi secara biologik akan turun selam penanganan, sedangkan bahan yang tidak teroksidasi secara biologik tetapi teroksidasi secara kimia tidak turun. Bahan yang tidak teroksidasi secara biologik akan terdapat dalam limbah yang belum diberi penanganan dan akan meningkat karena residu massa sel dari respirasi endogenes. Nisbah COD dan BOD akan meningkat dengan stabilnya bahan yang teroksidasi secara biologik.

ü  Limbah Cair (terdiri atas limbah organik dan anorganik)
Sesuai dengan sumber asalnya, air limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Akan tetapi, secara garis besar zat yang terdapat di dalam air limbah dikelompokkan seperti skema berikut :
   Ø  Pengetahuan mengenai karakteristik air buangan baik kuantitas maupun kualitasnya adalah suatu hal yang perlu dipahami dalam merencanakan suatu unit pengolahan limbah air buangan.
Kualitas air buangan dibedakan atas tiga karakteristik, yaitu :

1)      Karakteristik fisik.
Parameter yang termasuk dalam kategori ini adalah solid ( zat padat ), temperatur, warna, bau.

2)      Karakteristik kimia
Terbagi dalam tiga kategori : zat organik, zat anorganik dan gas – gas. Polusi zat organik biasanya dinyatakan dalam BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand ).

3)      Karakteristik Biologi
Merupakan banyaknya mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah tersebut, seperti : bakteri, algae, virus, fungi. Sifat biologis ini perlu diketahui dalam kaitannya untuk mengetahui tingkat pencemar air limbah sebelum dibuang ke badan air penerima.
Bahan polutan yang terkandung di dalam air buangan secara umum dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu bahan terapung, bahan tersuspensi dan bahan terlarut. Selain dari tiga kategori tersebut, masih ada lainnya yaitu panas, warna, rasa, bau dan radioaktif. Menurut sifatnya tiga kategori bahan polutan tersebut dapat dibedakan sebagai yang mudah terurai secara biologi (biodegradable) dan tidak mudah terurai secara biologi (non biodegradable).
Dampak terhadap badan air, limbah industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1)      Suhu
Setiap organisme mempunyai suhu minimum, optimum dan maksimum untuk hidupnya dan mempunyai kemampuan menyesuaikan diri sampai batas tertentu.  Suhu air mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pertukaran zat atau metabolisme dari makhluk hidup. Selain itu suhu juga berpengaruh terhadap kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin tinggi temperatur suatu perairan, semakin cepat pula perairan tersebut mengalami kejenuhan. Suhu air untuk budidaya ikan berkisar antara 25 – 300C.

2)      pH
Efek polutan bersifat asam terhadap kehidupan ikan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan. Batas minimum air tawar pada umumnya adalah pada pH 4 dan batas maksimum pada pH11.

3)      Oksigen terlarut (DO)
Kadar DO merupakan salah satu parameter kualitas air yang penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Ikan memerlukan oksigen dalam bentuk oksigen terlarut. Oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu, pH dan karbondioksida. Air kolam yang mengandung konsentrasi oksigen terlaut yang rendah akan mempengaruhi kesehatan ikan, karena ikan lebih mudah terserang penyakit atau parasit. Bila konsentrasi oksigen terlarut dibawah 4 – 5 mg/l maka ikan tidak mau makan dan tidak berkembang dengan baik. Bila konsentrasi oksigen terlarut tetap sebesar 3 atau 4 mg/l untuk jangka waktu yang lama maka ikan akan menghentikan makan dan pertumbuhannya terhenti. Kadar oksigen 0,2 – 0,8 mg/l merupakan konsentrasi yang dapat mematikan ikan gurameh.

4)      Zat organik terlarut (BOD)
Zat organik terlarut menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut di badan air, sehingga badan air tersebut mengalami kekurangan oksigen yang sangat diperlukan oleh kehidupan air dan menyebabkan menurunnya kualitas badan air tersebut.

5)      COD (Chemical Oxygen Demand)
COD diperlukan untuk menentukan kekuatan pencemaran suatu limbah dengan mengukur jumlah oksigen untuk mengoksidasi zat – zat organik yang terdapat pada air limbah tersebut. COD adalah ukuran dari jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi kimia bahan – bahan organik perairan. COD juga dikatakan sebagai jumlah oksigen yang dikonsumsi.
Mengingat sifat – sifat limbah sedemikian kompleksnya maka cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat – sifat limbah yang bersangkutan, harus dilakukan survei, analisis contoh limbah dan yang paling penting adalah dilakukan percobaan dalam skala laboratorium untuk menentukan parameter yang akan digunakan sebagai kriteria perencanaan. Proses pengolahan air limbah merupakan proses tiruan dari proses self purification, yaitu proses pemurnian kembali pada badan air yang terkena buangan limbah tanpa pengolahan/bantuan manusia, dimana selama prosesnya meliputi tahapan – tahapan perbaikan kualitas air yang terdiri dari empat zone, yaitu dimulai dari zone degradasi, zone pengurai aktif, zone perbaikan dan zone normal yang waktunya dipersingkat.
Penyingkatan waktu tersebut dapat dilakukan dengan cara melalui pengolahan limbah. Unsur – unsur yang tidak dikehendaki kehadirannya dalam air limbah dapat dihilangkan dengan cara fisik, kimia, dan biologi. Cara pengolahan secara fisik disebut unit operasi. Sedangkan pengolahan dengan mempergunakan zat – zat kimia atau aktivitas biologi disebut unit proses.
Pengolahan fisik sering disebut pengolahan primer dengan maksud untuk mereduksi zat padat tersusupensi dan tergantung dari waktu tinggal dalam bak pengendapan. Pengolahan kimia sering disebut pengolahan sekunder yang bertujuan untuk mengendapkan partikel yang mudah mengendap. Pengolahan biologi sering pula disebut pengolahan sekunder dengan tujuan untuk mengurangi kandungan bahan organik dalam limbah cair (BOD)

Ø  IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik

Instalasi pengolahan air limbah domestik  yang sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (Sewage Treatment Plants) adalah suatu Structur yang dirancang untuk mengolah air limbah menjadi air buangan yang layak di buang ke drainase umum.
Air limbah terbagi 2 jenis yaitu :
Ø  Black Water ( Limbah dari Toilet / closet / Feses manusia )
Ø  Grey Water ( Air Limbah dari kegiatan Mandi, Cuci dan lainnya )

Kedua jenis ini sebelum masuk ke dalam tangki pengolahan  maka harus terlebih dahulu masuk dalam tangki Pre Treatment seperti Tangki Grease Trap/ penangkap lemak/  Bak Pengendapan awal, Jika air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak karena berat jenisnya lebih ringan akan mengambang di ruang penangkap lemak. Air yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa menuju proses lebih lanjut yaitu Proses Biofilter Anaerob – Aerob.
Beberapa kompleks perumahan seperti Lippo Karawaci dan hampir semua apartemen telah memiliki instalasi pengolah limbah greywateryang canggih dan modern. Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan negara-negara maju, greywater bahkan diolah lagi menjadi air minum.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka sistem pengolahan limbah yang menghasilkan greywater seperti ini akan sangat bagus untuk diterapkan di lingkungan perkotaan yang padat penduduk juga air hasil olahannya ramah lingkungan bahkan dapat digunakan kembali atau diolah lebih lanjut menjadi air minum. Air limpasan dari bak pengendap awal dialirkan ke bak kontaktor bak anaerob (dapat dipasang lebih dari satu sesuai dengan kualitas dari jumlah air baku yang akan di olah) yang diisi dengan media dari bahan biofilter dengan arah aliran dari atas ke bawah dan bawah ke atas.
Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni penyaringan dengan sistem aliran dari bawah keatas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter anaerob-aerob ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta sedikit membutuhkan energi. Proses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah rumah tangga, Perkantoran, Hotel, Rusun, apartemen, kost-kosan dengan kapasitas yang tidak terlalu besar.

Skema proses instalasi pengolahan air limbah Domestik / instalasi pengolahan air limbah Komunal dengan dengan system biofilter anaerob-aerob :




PT. BIOFIVE SEJAHTERA INDONESIA telah merancang sistem instalasi pengolahan air limbah sistem Biofilter Anaerob-Aerob yang telah teruji baku mutu air buangan sesuai kementerian Lingkungan Hidup/ Amdal/BPLHD dengan mengacu pada Tabel di bawah ini :




Referensi :

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Modifikasi Pangan Khas Daerah

APA SIH MODIFIKASI PANGAN ITU ?

Yuk kita ulas sedikit tentang modifikasi pangan ya kawan-kawan. Modifikasi pangan khas daerah adalah adalah cara merubah bentuk dan rasa makanan khas daerah dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan bentuk dan rasa aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya. Makanan khas daerah yang dimodifikasi tersebut bukan karena makanan tersebut buruk, namun agar makanan lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pada era global seperti saat ini sebagian masyarakat lebih menyukai makanan impor daripada makanan lokal. Dengan adanya modifikasi diharapkan makanan khas daerah dapat bersaing.
Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, dari sabang sampai merauke memiliki keragaman hasil bumi yang begitu luar biasa. Dengan banyaknya makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia, tentu saja merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Untuk dapat menikmati makanan sebuah masakan atau makanan khas sebuah wilayah tentu saja tidak harus ke tempat asal makanan tersebut, karena saat ini sudah banyak warung atau rumah makan yang menjual masakan khas suatu daerah.

Tujuan Modifikasi Makanan Khas Daerah
Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, diantaranya :

  Ø  Memberikan variasi rasa
Variasi rasa dapat dimodifikasi dengan berbagai cara misalnya dengan cara membuat rasa yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Misalnya rasa lumpia semarang dapat divariasikan antara lain : Raja Nusantara (rasa jamur Nusantara) yang berisi campuran jamur dan kacang mete, Kajamu (kambing jantan muda) dengan campuran daging kambing muda. Kemudian, Lumpia Fish dengan campuran daging ikan kakap, Crab atau lumpia berisi daging kepiting, original dengan campuran udang, rebung, dan ayam, serta Plain untuk kalangan vegetarian. 

  Ø  Memberikan variasi bentuk.
Bentuk makanan dapat dimodifikasi dengan cara membuat bentuk makanan yang berbeda. Misalnya nasi goreng jika tampilannya biasa saja, pembeli tidak akan tertarik. Coba modifikasi nasi goreng menjadi bentuk lucu yang digemari anak-anak seperti Super Mario.

  Ø  Memperpanjang usia produk agar lebih awet
Modifikasi cara memperpanjang usia makanan dilakukan dengan cara : penambahan bahan kimia, misalnya asam sitrat, garam, gula, secara biologi misalnya dengan fermentasi, pengasaman, dan pengasinan/pemanisan.

  Ø  Meningkatkan tingkat higienis produk
Cara produksi pangan yang baik sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan. Melalui cara produksi pangan yang baik industri pangan dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan. Dengan menghasilkan pangan yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat, dan industri pangan yang bersangkutan akan berkembang dengan pesat.
Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku, proses dan tampilan produk akhir. Modifikasi bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur pangan yang berbeda dan untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan dapat dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan pengemasan.

Berikut ini beberapa contoh modifikasi makanan khas daerah

No.
Nama Makanan
Jenis Makanan/Minuman
Jenis Modifikasi
1.
Dadih Minangkabau
Minuman
Inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih baik.
2.
Ikan Asin
Makanan
Membuat ikan asin yang Ready To Eat (RTE) agar konsumen langsung dapat mengkonsumsinya tanpa harus mengolahnya
3.
Mochi
Makanan
Pengembangan variasi bentuk, rasa dan isi, serta kemasannya.
4.
Keripik Buah
Makanan
Peningkatan mutu produk, inovasi produk dan kemasan
5.
Asinan
Makanan
Peningkatan mutu asinan, tingkat keawetan, dan pengemasan yang lebih baik agar konsumen lebih nyaman.
6.
Rendang
Makanan
Ppenyediaan rendang dengan berbagai level tingkat kepedasan, peningkatan mutu yang lebih baik dan seragam, serta peningkatan keawetan dengan bantuan pengemasan yang lebih baik.
7.
Fruit Leather
Makanan
Inovasi produk dan kemasan masih sangat terbuka lebar untuk dikembangkan.
8.
Telur Asin
Makanan
Tingkat keasinan yang konsisten dan disesuaikan dengan selera pasar. Pengemasan yang baik dan menarik akan meningkatkan daya saing produk


Wah, jika makanan kita di modifikasi sedemikian rupa, kita jadi tertarik ingin makan terus kan hehehe. Jangan lupa ya kawan-kawan untuk mencoba memodifikasi makanan apapun yang sesuai selera kalian. Selamat mencoba J


Referensi :

Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments

In Modifikasi Pangan Khas Daerah

Apakah Anda bercita-cita ingin menjadi seorang wirausaha? Berwirausaha dalam hal makanan mungkin? Apa saja yang harus Anda lakukan untuk mencapai keinginan Anda tersebut?
Hai Sobat!! Disini, saya akan berbagi sedikit informasi tentang bagaimana cara berwirausaha makanan yang baik dam optimal. Selamat membaca hehe J

WIRAUSAHA PANGAN KHAS DAERAH

Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta investasi.
Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Ø  Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah

1)      Ide Usaha

Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor eksternal.

a.       Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain :
ü  Pengetahuan yang dimiliki
ü  Pengalaman dari individu itu sendiri
ü  Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
ü  Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri
Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan  sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan kemampuan kreatifitasnya.

b.      Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi  seseorang dan merupakan objek untuk  mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktor- faktor eksternal antara lain : 
ü  Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.
ü  Kesulitan yang dihadapi sehari–hari.
ü  Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain.
ü  Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. 
Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana  prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian  pula untuk memulai usaha pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek  usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha,  barulah mempersiapkan sarana dan prasarana  yang dibutuhkan.

2) Risiko Usaha

Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut.
ü  Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang.
ü  Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.
ü  Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.
ü  Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil.
ü  Mengumpulkan informasi usaha.
ü  Mengurangi risiko usaha.
Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha  antara lain seperti berikut.
ü  Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan.
ü  Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha.
ü  Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya.
ü  Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha demi keuntungan.
ü  Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risikoyang ada. Risiko usaha ialah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluangusaha. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena hal-hal berikut.
ü  Permintaan (perubahan mode, selera, dandaya beli)
ü  Perubahan konjungtur (perubahan kondisiperekonomian yang pasang surut)
ü  Persaingan
Akibat lain, sepertit bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain-lain. Dalam melakukan usaha, sebaiknya kitamemiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturanagama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejarkeuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.

3) Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah

Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
ü  Keyakinan yang kuat dalam berusaha
ü  Sikap mental yang positif dalam berusaha
ü  Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri
ü  Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
ü  Inovatif dan kreatif
ü  Keunggulan dalam menjalankan usaha
ü  Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha
ü  Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien
ü  Pengembangan diri
ü  Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan
ü  Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa.

Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut :
ü  Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
ü  Kurang berambisi
ü  Tidak disiplin
ü  Pendidikan yang tidak cukup
ü  Sikap selalu menunda-nunda
ü  Kesehatan terganggu
ü  Kurang tekun
ü  Kepribadian yang negatif
ü  Tidak jujur
ü  Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Secara umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan tersebut, yaitu faktor internal (diri sendiri) dan faktor eksternal (luar diri). Sebagai seorang wirausaha, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu lain ia kurang berhasil. 
Untuk itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau berhasil. Selanjutnya, faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti berikut :
ü    Perencanaan : Usaha makanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. 
ü Menetapkan tujuan : Bersamaan dengan perencanaan adalah me-netapkan tujuan. Tujuan pengolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah makanan khas daerah yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit (ke-untungan). 
ü  Adaptasi : Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakah usaha bisa bertahan atau tidak.
ü  Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan khas daerah bahkan lebih penting daripada sekadar mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-menerus fokus pada upaya mereka untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak kita pikirkan.
ü  Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan khas daerah. Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang kita hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha yang kita jalani tidak akan berlanjut.
ü  Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha. Enam elemen ini merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan membantu jika kamu berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan bersamaan untuk mengubah ide kamu, kerja keras,  uang, dan keterampilan menjadi usaha yang sukses.

4) Pemetaan Peluang Usaha

Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang bisa dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan. 
Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap daerah. Pemetaan potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa metode untuk melakukan pemetaan usaha, di antaranya adalah analisa SWOT.
Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan datang serta ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.

Contoh analisis SWOT pada makanan khas daerah (Bakwan Malang) :

a.      Analisis Kekuatan (Strenght)
ü  Rasa bakwan malang enak, disukai dan punya 
ü  Harga jual bersaing
ü  Bakwan malang bebas bahan kimia dan pengawet.rasa khas
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis:
ü  Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah
ü  Usahakan terus untuk mempertahankan harga bersaing
ü  Makin menonjolkan keunggulan bakwan  malang yang akan dipasarkan tidak memakai bahan pengawet dan dijamin sehat

b.      Analisis Kelemahan (Weakness)
ü  Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan yang asli
ü  Tidak tahan lama karena tidak memakai pengawet
ü  Hal yang perlu dilakukan setelah analisis
ü  Tonjolkan pada bentuk bakwan yang indah 
ü  Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dan unik sehingga walaupun tak besar, tapi memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik pembeli.dijual untuk satu hari sehingga tidak bersisa dan tetap tidak menggunakan pengawet

c.       Analisis Kesempatan (Opportunity)
ü  Dapat melayani pesanan pesta atau katering
ü  Dapat membuka toko bakwan malang yang mangkal
Hal yang dapat dilakukan setelah analisis :
ü  Mempersiapkan dan mulai menawarkan 
ü  Mulai membuat rencana untuk membuka bakwan malang pada katering yang membutuhkan. usaha bakwan malang yang mangkal

d.      Analisis Ancaman (Threat)
ü  Makin banyak pesaing muncul jika bakwan laris.
ü  Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan harga
Hal yang dapat dilakukan setelah analisis :
ü  Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya
ü  Mempertahankan kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga karena  persaingan ketat

5) Langkah-Langkah Berwirausaha 

Memulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya. Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memulai usaha. 
ü  Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya keuangan
ü  Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi terkait yang tepat
ü  Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati konsumen
ü  Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain
ü  Carilah pasar yang tepat
ü  Memulai bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan cukup besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai keberhasilan, memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana bisnis (bussinis plan) yang dibuat
Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan khas daerah :

a.       Pemilihan Jenis Usaha
Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai. Keripik sanjai merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan mengapa produk ini digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya simpan (keawetan) dari produk ini.

b.      Nama Perusahaan
Perusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang atau lebih.

c.       Lokasi perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal.

d.      Perizinan usaha
Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.

e.       Sumber daya manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai :
ü Penanggung jawab produksi
ü Penanggung jawab pemasaran
ü Penanggung jawab administrasi dan keuangan 

f.       Melakukan survei pasar

g.      Memperhatikan aspek produksi
Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek produksi ialah bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan :
ü  Peralatan yang digunakan
ü  Jumlah tenaga kerja yang diperlukan
ü  Hasil produksi

h.      Aspek keuangan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti berikut :
ü  Biaya variabel, seperti: pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain
ü  Biaya tetap, 
ü  Total biaya
ü  Penerimaan kotor
ü  Pendapatan bersih





Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Powered by Blogger.