LIFE IS YEAH

Search This Blog

In Artikel Ketrampilan

Hai sobat !! Para pembaca blog saya yang selalu setia membaca semua postingan saya, hehehe... Disini saya baru saja menulis kembali postingan terbaru saya. Yakkk jeng jeng jeng .....

Mungkin kalian memiliki beberapa barang bekas yang tidak terpakai, misalnya kardus, sedotan, botol, dll. Kebanyakan pasti barang-barang tersebut langsung saja dibuang oleh pemiliknya karena membuat kotor lingkungan. Yah, kasihan sekali. Padahal barang-barang tersebut masih dapat kita olah lagi agar bisa menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai jual. Penasaran apa yang saya tulis kali ini? Hayoo apa ya??? Coba tebak?? Simsalabimmmmm...... Taraaaaaaaaaa......*alaymaksdeh

Nah, disini saya akan mencoba untuk mendaur ulang botol bekas agar bisa menjadi tempat pensil yang cantik dan menawan di hati, seperti saya pastinya hehehe *bercanda. Jadi, dari pada membuang uang untuk membeli tempat pensil yang baru, kalian bisa menjadikan botol bekas ini sebagai tempat pensil untuk diletakkan di rumah, sekolah, atau kantor. Cara membuat tempat pensil warna warni dengan motif kupu-kupu tentu sangat disukai oleh anak-anak dan orang dewasa. Hanya bermodalkan botol plastik bekas (botol air mineral), anda sudah bisa membuat tempat pensil yang sangat lucu jika diletakan di atas meja belajar ataupun tempat kerja anda. Hanya saja, tempat pensil yang saya buat ini berukuran cukup besar sehingga tidak bisa dibawa kemana-mana dan harus diletakkan di suatu tempat yang tetap, misalnya meja belajar di rumah, meja kantor, meja guru, dll. Nah, penasaran bagaimana cara membuatnya? Yuk simak tutorial berikut ini ya sobat!

Alat dan Bahan :


ü  Botol air mineral bekas
ü  Gunting
ü  Lem tembak
ü  Gabus bekas
ü  Kain flanel bekas
ü  Lidi
ü  Cutter (jika diperlukan)
ü  Jarum pentul
ü  Pensil
ü  Glitter (merah, pink, oranye, biru)


Cara Membuat :

  1. Sediakan sekitar 8 botol le minerale bekas, 5 buah untuk tempat alat tulisnya, dan 3 buah untuk tempat penghapus atau alat tulis yag lain.
  2. Potong dinding botol bekas untuk tempat alat tulisnya dengan ukuran sekitar 15 cm dari alas, buang bagian atas botol.
  3. Potong bagian alas dari botol plastik menggunakan gunting. Ukuran sekitar 2 cm dari alas bawah. Disini saya memerlukan 3 buah alas botol bekas.
  4. Lalu membuat lapisan pada dinding botol. Buatlah pola persegi panjang dari kain flanel warna merah dan cream, ukuran panjang x lebar yaitu sekitar 20 cm dan 2 cm. Berjumlah sekitar 9 potong warna merah, 9 potong warna cream, dan 5 potong warna putih. (bentuk hiasan yang paling atas sesuai selera), kalau saya membuat hiasan tempat pensilnya yang paling atas dengan bentuk awan. Setelah selesai membuat pola, potong menggunakan gunting. Lalu, tempel potongan tersebut memutar pada dinding botol. Jangan lupa untuk menambah hiasan renda pada potongan flanel warna putih dan menaburkan glitter pada dinding botol bagian bawah sehingga menjadi seperti gambar dibawah ini.
  5. Mulai dari membuat kupu-kupu sebagai motif hiasan dari kain flanel warna merah dan cream, buat pola kupu-kupu dengan menggunakan pensil. Pola ada yang berukuran sedang dan besar yang berjumlah sekitar 5 potong pola sedang dan 5 potong pola besar. Potong pola menggunakan gunting.
  6. Setelah itu, tempel pola sedang diatas pola besar dengan menggunakan lem tembak. Lalu, tempel kupu-kupu pada bagian atas dinding botol.
  7. Setelah semua hiasan tertempel rapi pada bagian dinding botol, tempel kelima botol dengan bentuk melingkar seperti gambar dibawah.
  8. Setelah itu, tempel kembali kelima botol tersebut pada gabus (sebagai alas). Karena bentuk gabus yang tidak beraturan, potong gabus melingkar sesuai ukuran alas kelima botol tersebut.
  9. Setelah semua tertempel dengan rapi, kita akan membuat tiang di bagian tengah botol seperti gambar dibawah ini. Lidi dipotong sekitar 25 cm. Alas botol yang sudah dipotong tadi, ditempel dengan posisi seperti pada gambar dengan dibolongi bagian tengah alas dengan jarum pentul agar bisa ditempel pada lidi tersebut. Lalu balut dinding lidi dengan kain flanel untuk menyangga alas ketiga botol.
  10. Tancapkan lidi tersebut pada gabus, lalu lem bagian alasnya.
  11. Tempat pensil siap untuk digunakan. Yeayyyyyy!!!!!


Deskripsi produk :

Sebenarnya, saya membuat kerajinan tersebut terdapat dua fungsi kegunaannya, yaitu sebagai tempat peralatan alat tulis dan tempat untuk hiasan bunga.
Tempat pensil adalah suatu bentuk benda yang digunakan untuk menyimpan pensil. Sebuah tempat pensil juga dapat berisi alat tulis lain seperti penghapus, pena, tip-x, pensil warna, penggaris, spidol, dll. Tempat pensil adalah salah satu barang yang sangat dibutuhkan bagi manusia, khususnya para pelajar untuk menyimpan alat-alat tulisnya. Itulah alasan mengapa saya memilih untuk membuat kerajinan yang dapat saya gunakan untuk kebutuhan saya dan mungkin untuk kebutuhan orang lain.
Tempat pensil ini dapat digunakan juga untuk keperluan kantor, sekolah, dll. Kerajinan yang saya buat ini memiliki warna yang khas yaitu campuran antara merah, putih dan cream, sehingga membuat kerajinan ini terlihat semakin menyala dan indah untuk dipandang dengan beberapa hiasan yang saya tempel pada bagian dindingnya untuk mempercantik tampilannya. Serta dengan tiang yang berada ditengah memiliki fungsi sebagai tempat untuk menaruh penghapus. Jadi saya buat se kreatif mungkin.
Vas bunga adalah jambangan bunga atau wadah yang diisi dengan rangkaian bunga. Vas dapat dihias dengan berbagai lukisn atau hiasan lainnya sesuai untuk menambah keindahan isinya.

Nilai kegunaan dan keindahan :

Produk ini sangat cocok untuk para pelajar yang ingin memiliki tempat alat tulis yang cukup besar dan dapat diletakkan di meja belajar dengan tidak memakan banyak tempat, serta dapat memperindah meja belajar jadi kita tidak bosan ketika melihatnya.
Dilihat dari sisi keindahan dari kerajinan yang saya buat ini, kerajinan saya dapat pula digunakan sebagai tempat hiasan vas bunga yang biasanya diletakkan di meja ruang tamu.

Nilai jual :

Harga yang saya tawarkan cukup terjangkau, yaitu sekira Rp20.000,- s/d Rp25.000,- . Tergantung tingkat kesulitan dan bahan-bahan yang saya gunakan untuk membuat kerajinan tersebut.

Terimakasih para pembaca tulisan saya yang satu ini. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda. ^_^
SAVE YOUR EARTH!!


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Life Is A Music

Yovie n Nuno - Janji Suci (reff)


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Produk Miniatur Instalasi Pengolahan Air Limbah

Instalasi Pengolahan Air Limbah | IPAL

Air limbah dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain :
1. Rumah tangga
Contoh : air bekas cucian,air bekas memasak, air bekas mandi, dan sebagainya.
2. Perkotaan
Contoh : air limbah dari perkantoran, perdagangan, selokan, dan dari tempat-tempat ibadah.
3. Industri
Contoh : air limbah dari pabrik baja, pabrik tinta, pabrik cat, dan pabrik karet.
Air  limbah sebelum dilepas kepembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain :
Ø  Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.
Ø  Melindungi hewan dan tanaman yang hidup dalam air.
Ø  Menghindari pencemaran tanah permukaan.
Ø  Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vector penyakit.
Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan berikut :
Ø  Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum.
Ø  Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.
Ø  Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air didalam penggunaannya sehari-hari.
Ø  Tidak dihinggapi oleh vector atau serangga yang menyebabkan penyakit.
Ø  Tidak terbuka dan harus tertutup.
Ø  Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
Dampak pencemaran limbah terhadap lingkungan harus dilihat dari jenis parameter pencemar dan konsentrasinya dalam air limbah. Dari satu sisi suatu limbah mempunyai parameter tunggal dengan konsentrasi yang relatif tinggi. Disisi lain ada limbah dengan 10 parameter tapi dengan konsentrasi yang juga melewati ambang batas. Persoalannya bukan yang mana lebih baik dari pada yang terburuk, melainkan seharusnya lebih mendapat prioritas.
Baku mutu hasil dari olahan suatu instalasi pengolahan air limbah harus memenuhi syarat dan ketentuan yang mengaju pada parameter ukur dari masing – masing peraturan daerah mengenai pengolahan air limbah. seperti PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA No. 122 Tahun 2005 Tentang instalasi Pengolahaan Air Limbah Domestik sbb :

BAKU MUTU LIMBAH CAIR DOMESTIK
PARAMETER
SATUAN
KADAR MAKSIMUM
pH
Mg / L
6-9
BOD
Mg / L
100
COD
Mg / L
100
Minyak & Lemak
Mg / L
10

*    Karakter Limbah

ü  Domestik
Limbah domestik adalah semua buangan yang berasal dari kamar mandi, kakus, dapur, tempat cuci pakaian, cuci peralatan rumah tangga, apotek, rumah sakit, rumah makan dan sebagainya yang secara kuantitatif limbah tadi terdiri dari zat organic baik berupa zat padat ataupun cair, bahan berbahaya, dan beracun, garam terlarut, lemah dan bakteri terutama golongan fekal coli, jasad pathogen, dan parasit.

ü  Non domestik
Limbah domestic sangat bervariasi, terlebih lebih untuk limbah industri. Limbah pertanian biasanya terdiri atas bahan padat bekas tanaman yang besifat organis, bahan pemberantas hama dan penyakit ( peptisida bahan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, sulfur, mineral, dan sebagainya. Dalam air buangan terdapat zat organic yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan unsur tambahan yang lain seperti nitrogen, belerang dan lain-lain yang cenderung menyerap oksigen.
Bentuk lain untuk mengukur oksigen ini adalah COD. Pengukuran ini diperlukan untuk mengukur kebutuhan oksigen terhadap zat organic yang sukar dihancurkan secara oksidasi. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan pereaksi oksidator yang kuat dalam suasana asam. Nilai BOD selalu lebih kecil dari pada nilai COD diukur pada senyawa organic yang dapat diuraikan maupun senyawa organic yang tidak dapat berurai.

ü  Chemical Demand Oxygen (COD)
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang terdapat dalam 1 ml sampel air, di mana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen terlarut.
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses mukrobiologi dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air.
Uji COD adalah suatu pembakaran kimia secara basah dari bahan organik dalam sampel. Larutan asam dikromat digunakan untuk mengoksidasi bahan organik pada suhu tinggi. Berbagai prosedur COD yang menggunakan waktu reaksi dari menit sampai 2 jam dapat digunakan.
Penggunaan dua katalis perak sulfat dan merkuri sulfat diperlukan masing-masing untuk mengatasi gangguan klorida dan untuk menjamin oksidasi senyawa-senyawa organik kuat menjadi teroksidasi.
Analisis BOD dan COD dari suatu limbah akan menghasilkan nilai-nilai yang berbeda karena kedua uji mengukur bahan yang berbeda. Nilai-nilai COD selalu lebih tinggi dari nilai BOD. Perbedaan di antara kedua nilai disebabkan oleh banyak faktor seperti bahan kimia yang tahan terhadap oksidasi kimia, seperti lignin ; bahan kimia yang dapat dioksidasi secara kimia dan peka terhadap oksidasi biokimia tetapi tidak dalam uji BOD 5 hari seperti selulosa, lemak berantai panjang atau sel-sel mikroba dan adanya bahan toksik dalam limbah yang akan menggangu uji BOD tetapi tidak uj COD.
Walaupun metode COD tidak mampu mengukur limbah yang dioksidasi secara biologik, metode COD mempunyai nilai praktis. Untuk limbah spesifik dan pada fasilitas penanganan limbah spesifik, adalah mungkin untuk memperoleh korelasi yang baik antara nilai COD dan BOD.
Perubahan nilai-nilai BOD dan COD suatu limbah akan terjadi selama penanganan. Bahan yang teroksidasi secara biologik akan turun selam penanganan, sedangkan bahan yang tidak teroksidasi secara biologik tetapi teroksidasi secara kimia tidak turun. Bahan yang tidak teroksidasi secara biologik akan terdapat dalam limbah yang belum diberi penanganan dan akan meningkat karena residu massa sel dari respirasi endogenes. Nisbah COD dan BOD akan meningkat dengan stabilnya bahan yang teroksidasi secara biologik.

ü  Limbah Cair (terdiri atas limbah organik dan anorganik)
Sesuai dengan sumber asalnya, air limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Akan tetapi, secara garis besar zat yang terdapat di dalam air limbah dikelompokkan seperti skema berikut :
   Ã˜  Pengetahuan mengenai karakteristik air buangan baik kuantitas maupun kualitasnya adalah suatu hal yang perlu dipahami dalam merencanakan suatu unit pengolahan limbah air buangan.
Kualitas air buangan dibedakan atas tiga karakteristik, yaitu :

1)      Karakteristik fisik.
Parameter yang termasuk dalam kategori ini adalah solid ( zat padat ), temperatur, warna, bau.

2)      Karakteristik kimia
Terbagi dalam tiga kategori : zat organik, zat anorganik dan gas – gas. Polusi zat organik biasanya dinyatakan dalam BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand ).

3)      Karakteristik Biologi
Merupakan banyaknya mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah tersebut, seperti : bakteri, algae, virus, fungi. Sifat biologis ini perlu diketahui dalam kaitannya untuk mengetahui tingkat pencemar air limbah sebelum dibuang ke badan air penerima.
Bahan polutan yang terkandung di dalam air buangan secara umum dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu bahan terapung, bahan tersuspensi dan bahan terlarut. Selain dari tiga kategori tersebut, masih ada lainnya yaitu panas, warna, rasa, bau dan radioaktif. Menurut sifatnya tiga kategori bahan polutan tersebut dapat dibedakan sebagai yang mudah terurai secara biologi (biodegradable) dan tidak mudah terurai secara biologi (non biodegradable).
Dampak terhadap badan air, limbah industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1)      Suhu
Setiap organisme mempunyai suhu minimum, optimum dan maksimum untuk hidupnya dan mempunyai kemampuan menyesuaikan diri sampai batas tertentu.  Suhu air mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pertukaran zat atau metabolisme dari makhluk hidup. Selain itu suhu juga berpengaruh terhadap kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin tinggi temperatur suatu perairan, semakin cepat pula perairan tersebut mengalami kejenuhan. Suhu air untuk budidaya ikan berkisar antara 25 – 300C.

2)      pH
Efek polutan bersifat asam terhadap kehidupan ikan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan. Batas minimum air tawar pada umumnya adalah pada pH 4 dan batas maksimum pada pH11.

3)      Oksigen terlarut (DO)
Kadar DO merupakan salah satu parameter kualitas air yang penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Ikan memerlukan oksigen dalam bentuk oksigen terlarut. Oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu, pH dan karbondioksida. Air kolam yang mengandung konsentrasi oksigen terlaut yang rendah akan mempengaruhi kesehatan ikan, karena ikan lebih mudah terserang penyakit atau parasit. Bila konsentrasi oksigen terlarut dibawah 4 – 5 mg/l maka ikan tidak mau makan dan tidak berkembang dengan baik. Bila konsentrasi oksigen terlarut tetap sebesar 3 atau 4 mg/l untuk jangka waktu yang lama maka ikan akan menghentikan makan dan pertumbuhannya terhenti. Kadar oksigen 0,2 – 0,8 mg/l merupakan konsentrasi yang dapat mematikan ikan gurameh.

4)      Zat organik terlarut (BOD)
Zat organik terlarut menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut di badan air, sehingga badan air tersebut mengalami kekurangan oksigen yang sangat diperlukan oleh kehidupan air dan menyebabkan menurunnya kualitas badan air tersebut.

5)      COD (Chemical Oxygen Demand)
COD diperlukan untuk menentukan kekuatan pencemaran suatu limbah dengan mengukur jumlah oksigen untuk mengoksidasi zat – zat organik yang terdapat pada air limbah tersebut. COD adalah ukuran dari jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi kimia bahan – bahan organik perairan. COD juga dikatakan sebagai jumlah oksigen yang dikonsumsi.
Mengingat sifat – sifat limbah sedemikian kompleksnya maka cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat – sifat limbah yang bersangkutan, harus dilakukan survei, analisis contoh limbah dan yang paling penting adalah dilakukan percobaan dalam skala laboratorium untuk menentukan parameter yang akan digunakan sebagai kriteria perencanaan. Proses pengolahan air limbah merupakan proses tiruan dari proses self purification, yaitu proses pemurnian kembali pada badan air yang terkena buangan limbah tanpa pengolahan/bantuan manusia, dimana selama prosesnya meliputi tahapan – tahapan perbaikan kualitas air yang terdiri dari empat zone, yaitu dimulai dari zone degradasi, zone pengurai aktif, zone perbaikan dan zone normal yang waktunya dipersingkat.
Penyingkatan waktu tersebut dapat dilakukan dengan cara melalui pengolahan limbah. Unsur – unsur yang tidak dikehendaki kehadirannya dalam air limbah dapat dihilangkan dengan cara fisik, kimia, dan biologi. Cara pengolahan secara fisik disebut unit operasi. Sedangkan pengolahan dengan mempergunakan zat – zat kimia atau aktivitas biologi disebut unit proses.
Pengolahan fisik sering disebut pengolahan primer dengan maksud untuk mereduksi zat padat tersusupensi dan tergantung dari waktu tinggal dalam bak pengendapan. Pengolahan kimia sering disebut pengolahan sekunder yang bertujuan untuk mengendapkan partikel yang mudah mengendap. Pengolahan biologi sering pula disebut pengolahan sekunder dengan tujuan untuk mengurangi kandungan bahan organik dalam limbah cair (BOD)

Ø  IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik

Instalasi pengolahan air limbah domestik  yang sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (Sewage Treatment Plants) adalah suatu Structur yang dirancang untuk mengolah air limbah menjadi air buangan yang layak di buang ke drainase umum.
Air limbah terbagi 2 jenis yaitu :
Ø  Black Water ( Limbah dari Toilet / closet / Feses manusia )
Ø  Grey Water ( Air Limbah dari kegiatan Mandi, Cuci dan lainnya )

Kedua jenis ini sebelum masuk ke dalam tangki pengolahan  maka harus terlebih dahulu masuk dalam tangki Pre Treatment seperti Tangki Grease Trap/ penangkap lemak/  Bak Pengendapan awal, Jika air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak karena berat jenisnya lebih ringan akan mengambang di ruang penangkap lemak. Air yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa menuju proses lebih lanjut yaitu Proses Biofilter Anaerob – Aerob.
Beberapa kompleks perumahan seperti Lippo Karawaci dan hampir semua apartemen telah memiliki instalasi pengolah limbah greywateryang canggih dan modern. Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan negara-negara maju, greywater bahkan diolah lagi menjadi air minum.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka sistem pengolahan limbah yang menghasilkan greywater seperti ini akan sangat bagus untuk diterapkan di lingkungan perkotaan yang padat penduduk juga air hasil olahannya ramah lingkungan bahkan dapat digunakan kembali atau diolah lebih lanjut menjadi air minum. Air limpasan dari bak pengendap awal dialirkan ke bak kontaktor bak anaerob (dapat dipasang lebih dari satu sesuai dengan kualitas dari jumlah air baku yang akan di olah) yang diisi dengan media dari bahan biofilter dengan arah aliran dari atas ke bawah dan bawah ke atas.
Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni penyaringan dengan sistem aliran dari bawah keatas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter anaerob-aerob ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta sedikit membutuhkan energi. Proses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah rumah tangga, Perkantoran, Hotel, Rusun, apartemen, kost-kosan dengan kapasitas yang tidak terlalu besar.

Skema proses instalasi pengolahan air limbah Domestik / instalasi pengolahan air limbah Komunal dengan dengan system biofilter anaerob-aerob :




PT. BIOFIVE SEJAHTERA INDONESIA telah merancang sistem instalasi pengolahan air limbah sistem Biofilter Anaerob-Aerob yang telah teruji baku mutu air buangan sesuai kementerian Lingkungan Hidup/ Amdal/BPLHD dengan mengacu pada Tabel di bawah ini :




Referensi :

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Modifikasi Pangan Khas Daerah

APA SIH MODIFIKASI PANGAN ITU ?

Yuk kita ulas sedikit tentang modifikasi pangan ya kawan-kawan. Modifikasi pangan khas daerah adalah adalah cara merubah bentuk dan rasa makanan khas daerah dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan bentuk dan rasa aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya. Makanan khas daerah yang dimodifikasi tersebut bukan karena makanan tersebut buruk, namun agar makanan lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pada era global seperti saat ini sebagian masyarakat lebih menyukai makanan impor daripada makanan lokal. Dengan adanya modifikasi diharapkan makanan khas daerah dapat bersaing.
Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, dari sabang sampai merauke memiliki keragaman hasil bumi yang begitu luar biasa. Dengan banyaknya makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia, tentu saja merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Untuk dapat menikmati makanan sebuah masakan atau makanan khas sebuah wilayah tentu saja tidak harus ke tempat asal makanan tersebut, karena saat ini sudah banyak warung atau rumah makan yang menjual masakan khas suatu daerah.

Tujuan Modifikasi Makanan Khas Daerah
Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, diantaranya :

  Ø  Memberikan variasi rasa
Variasi rasa dapat dimodifikasi dengan berbagai cara misalnya dengan cara membuat rasa yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Misalnya rasa lumpia semarang dapat divariasikan antara lain : Raja Nusantara (rasa jamur Nusantara) yang berisi campuran jamur dan kacang mete, Kajamu (kambing jantan muda) dengan campuran daging kambing muda. Kemudian, Lumpia Fish dengan campuran daging ikan kakap, Crab atau lumpia berisi daging kepiting, original dengan campuran udang, rebung, dan ayam, serta Plain untuk kalangan vegetarian. 

  Ø  Memberikan variasi bentuk.
Bentuk makanan dapat dimodifikasi dengan cara membuat bentuk makanan yang berbeda. Misalnya nasi goreng jika tampilannya biasa saja, pembeli tidak akan tertarik. Coba modifikasi nasi goreng menjadi bentuk lucu yang digemari anak-anak seperti Super Mario.

  Ø  Memperpanjang usia produk agar lebih awet
Modifikasi cara memperpanjang usia makanan dilakukan dengan cara : penambahan bahan kimia, misalnya asam sitrat, garam, gula, secara biologi misalnya dengan fermentasi, pengasaman, dan pengasinan/pemanisan.

  Ø  Meningkatkan tingkat higienis produk
Cara produksi pangan yang baik sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan. Melalui cara produksi pangan yang baik industri pangan dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan. Dengan menghasilkan pangan yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat, dan industri pangan yang bersangkutan akan berkembang dengan pesat.
Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku, proses dan tampilan produk akhir. Modifikasi bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur pangan yang berbeda dan untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan dapat dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan pengemasan.

Berikut ini beberapa contoh modifikasi makanan khas daerah

No.
Nama Makanan
Jenis Makanan/Minuman
Jenis Modifikasi
1.
Dadih Minangkabau
Minuman
Inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih baik.
2.
Ikan Asin
Makanan
Membuat ikan asin yang Ready To Eat (RTE) agar konsumen langsung dapat mengkonsumsinya tanpa harus mengolahnya
3.
Mochi
Makanan
Pengembangan variasi bentuk, rasa dan isi, serta kemasannya.
4.
Keripik Buah
Makanan
Peningkatan mutu produk, inovasi produk dan kemasan
5.
Asinan
Makanan
Peningkatan mutu asinan, tingkat keawetan, dan pengemasan yang lebih baik agar konsumen lebih nyaman.
6.
Rendang
Makanan
Ppenyediaan rendang dengan berbagai level tingkat kepedasan, peningkatan mutu yang lebih baik dan seragam, serta peningkatan keawetan dengan bantuan pengemasan yang lebih baik.
7.
Fruit Leather
Makanan
Inovasi produk dan kemasan masih sangat terbuka lebar untuk dikembangkan.
8.
Telur Asin
Makanan
Tingkat keasinan yang konsisten dan disesuaikan dengan selera pasar. Pengemasan yang baik dan menarik akan meningkatkan daya saing produk


Wah, jika makanan kita di modifikasi sedemikian rupa, kita jadi tertarik ingin makan terus kan hehehe. Jangan lupa ya kawan-kawan untuk mencoba memodifikasi makanan apapun yang sesuai selera kalian. Selamat mencoba J


Referensi :

Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments

Powered by Blogger.