Apakah
Anda bercita-cita ingin menjadi seorang wirausaha? Berwirausaha dalam hal
makanan mungkin? Apa saja yang harus Anda lakukan untuk mencapai keinginan Anda
tersebut?
Hai
Sobat!! Disini, saya akan berbagi sedikit informasi tentang bagaimana cara
berwirausaha makanan yang baik dam optimal. Selamat membaca hehe J
WIRAUSAHA PANGAN KHAS DAERAH
Peluang
dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul
dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang
muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional
yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia
dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari
permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta investasi.
Kegiatan
pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang
sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di
Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di
Provinsi Banten yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut
dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga
meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu
bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Ø Menciptakan Peluang Usaha
Pengolahan Makanan Khas Daerah
1)
Ide
Usaha
Faktor-faktor
yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor
internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek,
antara lain :
ü Pengetahuan
yang dimiliki
ü Pengalaman
dari individu itu sendiri
ü Pengalaman
saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
ü Intuisi
yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri
Faktor
internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang
dihadapinya dengan kemampuan kreatifitasnya.
b. Faktor
eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek
untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktor- faktor eksternal
antara lain :
ü Masalah
yang dihadapi dan belum terpecahkan.
ü Kesulitan
yang dihadapi sehari–hari.
ü Kebutuhan
yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain.
ü Pemikiran
yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Untuk
merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana
prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk memulai
usaha pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek
usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah mempersiapkan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
2) Risiko Usaha
Tugas
wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut.
ü Menetapkan
kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang.
ü Membeli
alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.
ü Menyewakan
alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.
ü Mensubkontrolkan
kepada pembuat produk yang lebih kecil.
ü Mengumpulkan
informasi usaha.
ü Mengurangi
risiko usaha.
Unsur-unsur
dalam mengurangi risiko usaha antara lain seperti berikut.
ü Adanya
kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan.
ü Adanya
kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan
strategi usaha.
ü Adanya
kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam
lingkungan usahanya.
ü Adanya
kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha demi
keuntungan.
ü Dalam
usaha pun, kita harus menganalisis risikoyang ada. Risiko usaha ialah kegagalan
atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluangusaha. Risiko usaha dapat
ditimbulkan karena hal-hal berikut.
ü Permintaan
(perubahan mode, selera, dandaya beli)
ü Perubahan
konjungtur (perubahan kondisiperekonomian yang pasang surut)
ü Persaingan
Akibat
lain, sepertit bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan
lain-lain. Dalam melakukan usaha, sebaiknya kitamemiliki etika bisnis yang
sesuai dengan aturanagama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda
syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya
mengejarkeuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif bagi
lingkungan sekitar.
3)
Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah
Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
ü Keyakinan
yang kuat dalam berusaha
ü Sikap
mental yang positif dalam berusaha
ü Percaya
diri dan keyakinan terhadap diri sendiri
ü Tingkah
laku yang dapat dipertanggungjawabkan
ü Inovatif
dan kreatif
ü Keunggulan
dalam menjalankan usaha
ü Sasaran
yang tepat dan menantang dalam berusaha
ü Pengelolaan
waktu yang efektif dan efisien
ü Pengembangan
diri
ü Selalu
mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan
ü Dalam
melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap
orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau
memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan
merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi
wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha
bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya.
Biasanya setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan
mengulangi kegagalan serupa.
Adapun
hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut :
ü Tidak
ada tujuan tertentu dalam usaha
ü Kurang
berambisi
ü Tidak
disiplin
ü Pendidikan
yang tidak cukup
ü Sikap
selalu menunda-nunda
ü Kesehatan
terganggu
ü Kurang
tekun
ü Kepribadian
yang negatif
ü Tidak
jujur
ü Tidak
dapat bekerjasama dengan orang lain
Terdapat
banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau
gagal. Secara umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan tersebut,
yaitu faktor internal (diri sendiri) dan faktor eksternal (luar diri). Sebagai
seorang wirausaha, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini
berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu
lain ia kurang berhasil.
Untuk
itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau
berhasil. Selanjutnya, faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau
kegagalan suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti berikut :
ü Perencanaan
: Usaha makanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan yang sangat
matang.
ü Menetapkan
tujuan : Bersamaan dengan perencanaan adalah me-netapkan tujuan. Tujuan pengolahan
makanan khas daerah harus jelas, apakah makanan khas daerah yang dilakukan
hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit (ke-untungan).
ü Adaptasi
: Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang
tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi
tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakah usaha bisa bertahan atau tidak.
ü Inovasi
merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan khas
daerah bahkan lebih penting daripada sekadar mampu beradaptasi dengan perubahan
kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-menerus fokus pada upaya mereka
untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari bisnis saat
pelanggan mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak kita pikirkan.
ü Memasarkan
merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan khas
daerah. Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang kita hasilkan, tetapi
pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha yang kita jalani
tidak akan berlanjut.
ü Jangan
mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha. Enam elemen ini
merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan membantu jika kamu
berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan bersamaan untuk mengubah
ide kamu, kerja keras, uang, dan keterampilan menjadi usaha yang sukses.
4) Pemetaan Peluang Usaha
Pemetaan
peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang bisa
dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan
berapa lama suatu usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang akan selalu ada
dari suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan
lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar
bisa tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan.
Pemetaan
potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap daerah.
Pemetaan potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat
beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara
kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa metode untuk melakukan pemetaan
usaha, di antaranya adalah analisa SWOT.
Analisis
SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan,
dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan (Strenght) dan
kelemahan (Weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan
mengidentifikasi semua gejala peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan
datang serta ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon
pesaing.
Contoh
analisis SWOT pada makanan khas daerah (Bakwan Malang) :
a.
Analisis
Kekuatan (Strenght)
ü Rasa
bakwan malang enak, disukai dan punya
ü Harga
jual bersaing
ü Bakwan
malang bebas bahan kimia dan pengawet.rasa khas
Hal
yang perlu dilakukan setelah analisis:
ü Terus
mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah
ü Usahakan
terus untuk mempertahankan harga bersaing
ü Makin
menonjolkan keunggulan bakwan malang yang akan dipasarkan tidak memakai
bahan pengawet dan dijamin sehat
b.
Analisis
Kelemahan (Weakness)
ü Ukuran
tidak terlalu besar karena memakai bahan yang asli
ü Tidak
tahan lama karena tidak memakai pengawet
ü Hal
yang perlu dilakukan setelah analisis
ü Tonjolkan
pada bentuk bakwan yang indah
ü Memperhitungkan
jumlah produk yang dapat dan unik sehingga walaupun tak besar, tapi memiliki
keunikan tersendiri yang dapat menarik pembeli.dijual untuk satu hari sehingga
tidak bersisa dan tetap tidak menggunakan pengawet
c.
Analisis
Kesempatan (Opportunity)
ü Dapat
melayani pesanan pesta atau katering
ü Dapat
membuka toko bakwan malang yang mangkal
Hal
yang dapat dilakukan setelah analisis :
ü Mempersiapkan
dan mulai menawarkan
ü Mulai
membuat rencana untuk membuka bakwan malang pada katering yang membutuhkan. usaha
bakwan malang yang mangkal
d.
Analisis
Ancaman (Threat)
ü Makin
banyak pesaing muncul jika bakwan laris.
ü Kemungkinan
dapat jatuh-jatuhan harga
Hal
yang dapat dilakukan setelah analisis :
ü Mencari
pelanggan sebanyak-banyaknya
ü Mempertahankan
kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga karena persaingan ketat
5)
Langkah-Langkah Berwirausaha
Memulai
bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya.
Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai
keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas
daerah dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk
memulai usaha.
ü Buatlah
rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya keuangan
ü Pilih
struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi
terkait yang tepat
ü Tentukan
usaha barang atau jasa yang diminati konsumen
ü Buatlah
jaringan kerja dengan produsen lain
ü Carilah
pasar yang tepat
ü Memulai
bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan cukup
besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai keberhasilan,
memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas daerah dengan cara
yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana
bisnis (bussinis plan) yang dibuat
Berikut ini adalah hal
yang perlu diperhatikan saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan khas
daerah :
a. Pemilihan Jenis Usaha
Tentukan
jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai. Keripik sanjai
merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak
digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan
mengapa produk ini digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah
didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan.
Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya simpan
(keawetan) dari produk ini.
b. Nama Perusahaan
Perusahaan
ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang
atau lebih.
c. Lokasi perusahaan
Lokasi
usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi
rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju.
Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah
sekitar tempat tinggal.
d. Perizinan usaha
Izin
usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari
kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT
dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
e. Sumber daya manusia
Sumber
Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang
mempunyai tugas masing-masing sebagai :
ü Penanggung
jawab produksi
ü Penanggung
jawab pemasaran
ü Penanggung
jawab administrasi dan keuangan
f.
Melakukan
survei pasar
g.
Memperhatikan
aspek produksi
Hal-hal
yang harus diperhatikan pada aspek produksi ialah bahan baku dan bahan tambahan
yang digunakan :
ü Peralatan
yang digunakan
ü Jumlah
tenaga kerja yang diperlukan
ü Hasil
produksi
h.
Aspek
keuangan
Hal-hal
yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti berikut :
ü Biaya
variabel, seperti: pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain
ü Biaya
tetap,
ü Total
biaya
ü Penerimaan
kotor
ü Pendapatan
bersih
0 comments:
Post a Comment